Wrap Up Section Post Forum Nasional I Filantropi Kesehatan

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menggelar Forum Nasional I Filantropi Kesehatan dengan tema Menggali Berbagai Dana Kemanusiaan untuk Pembangunan Kesehatan di Indonesia pada 21 – 22 Juli 2020 lalu secara daring melalui platform Webinar dan Live Streaming YouTube.

Dengan telah dilaksanakannya Forum Nasional I Filantropi Kesehatan, PKMK FK-KMK UGM kemudian menggelar Wrap Up Section Post Forum Nasional I Filantropi Kesehatan pada Kamis (06/08) lalu pukul 13.00 – 14.45 WIB. Agenda kegiatan diantaranya membahas benang merah Forum Nasional I Filantropi Kesehatan oleh dr. Jodi Vishnu. MPH., peneliti filantropi PKMK FK-KMK UGM dan paparan informasi workshop post Forum Nasional I Filantropi Kesehatan dan informasi rencana kegiatan berikutnya di tahun 2020 yang dijelaskan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., Ketua Board PKMK FK-KMK UGM. Dalam kegiatan ini juga hadir Ir. Trihadi Saptoadi, MBA., Tahija Foundation, yang memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan Forum Nasional I Filantropi Kesehatan dan Hamid Abidin, S.S., M.Si., Perhimpunan Filantropi Indonesia., yang membahas inisiasi klaster Filantropi Kesehatan di Indonesia.

Selain agenda diatas, pada kegiatan Wrap Up Section Post Forum Nasional I ini juga diumumkan pemenang presentasi oral abstrak pada sesi Presentasi Makalah Bebas yang menjadi rangkaian kegiatan Forum Nasional I Filantropi Kesehatan.

“Dengan adanya Forum Filantropi Kesehatan ini, harapan saya para ‘aktor’ filantropi yang ada di Indonesia dapat terus berkumpul untuk berbagi pengalaman, berbagi ide, penelitian dan juga merencanakan hal-hal yang lebih konkrit untuk pengembangan filantropi di Indonesia”, ungkap Prof. Laksono.

Jodi Visnu juga menambahkan, bahwa setelah terselenggaranya Forum Nasional I Filantropi Kesehatan, diharapkan filantropi kesehatan dapat terorganisir dengan baik di Indonesia dan muncul kolaborasi pemerintah dengan lembaga-lembaga non-pemerintah atau lembaga swasta. Selain itu juga diharapkan dapat menumbuhkan sinergitas dan semakin banyak pihak yang berkontribusi. Dengan demikian program kesehatan semakin beragam dan filantropi bukan untuk menggantikan anggaran dari pemerintah tetapi untuk berjalan sinergi dengan program pemerintah. (Vania Elysia/ Reporter)

Berita Terbaru