Tata Laksana Gizi dalam Respon dan Pemulihan Covid-19

FK-KMK UGM. Upaya pencegahan virus Covid-19 dapat dicegah dengan imunitas yang baik, menjaga stamina tubuh dengan konsumsi gizi seimbang, dan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup dan Sehat (GERMAS). “Menyikap hal tersebut, Dirjen Kesehatan Masyarakat mengeluarkan SE yang menghimbau agar Dinas Kesehatan Provinis dan Kabupaten/Kota dapat meningkatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan untuk memastikan ketersediaan dan distribusi suplementasi pada kelompok rawan, tablet tambah darah tetap diberikan pada ibu hamil, makanan tambahan ibu hamil diberikan pada semua ibu hamil diprioritaskan pada ibu hamil dengan KEK dan memiliki keterbatasan ekonomi dan akses pelayanan kesehatan. Selain itu juga memastikan makanan tambahan balita diberikan pada semua balita diprioritaskan balita yang mengalami gizi kurang dan memiliki keterbatasan ekonomi dan akses pelayanan kesehatan. Kemudian memastikan ketersediaan vitamin A untuk pemberian berikutnya pada Bulan Agustus”, ungkap dr. Inti Mujiati, MKM., Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI dalam serial webinar dengan topik “Antisipasi Masalah Gizi dan Tindak Lanjut Intervensi Gizi Pasca Perawatan Bagi PDP”.

Gizi menjadi skala prioritas dalam respon dan pemulihan Covid-19 karena gizi sangat penting  untuk kesehatan. Nutrisi adalah kunci untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Promosi terhadap nutrisi yang tepat termasuk pemberian ASI harus menjadi bagian dari strategi pencegahan Covid-19. Demikian juga dengan promosi diet gizi yang sehat dan seimbang merupakan kunci untuk memingkatkan imunitas dan mencegah penularan penyakit. Hal itulah yang dijelaskan dr. Inti saat memaparkan materi.

Menurutnya, keamanan pangan menjadi hal yang penting dan tidak boleh terlewatkan agar dapat menjamin selama pandemi ini tidak akan menyebabkan krisis pangan dan harus dipastikan ada perlindungan terhadap kelompok masyarakat miskin, rentan kelaparan, dan gizi buruk sehingga semua dapat dicegah.

  1. Inti menjelaskan beberapa prinsip intervensi gizi pada PDP pasca perawatan, pertama, mempertahankan kondisi kesehatan dan gizi dalam kondisi optimal untuk mencegah malnutrisi. Kedua, asupan makanan bergizi seimbang plus immune booster (Vitamin C, A, E, & Zinc), cukup istirahat, cukup minum, dan menyesuaikan aktifitas fisik. Ketiga, menerapkan PHBS dan GERMAS yaitu cuci tangan pakai sabun, selalu pakai masker, dan jaga jarak, serta menerapkan etika batuk dan bersin. Keempat, PDP dengan penyakit komorbid atau penyakit penyerta untuk selalu mematuhi anjuran obat dan diet yang direkomendasiikan. Kemudian yang tidak kalah penting juga menghindari stress.

Serial webinar dengan tema “Tata Laksana Gizi dan Pengendalian Infeksi pada Covid-19 Isolasi Mandiri dan Pasca Rawat Inap Rumah Sakit”, ini juga menghadirkan narasumber Perdana Samekto T. S., M.Sc., RD., Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan topik “Intervensi Gizi Terhadap ODP dan OTG untuk Kesehatan dan Imunitas yang Optimal Selama Isolasi Mandiri”

Perdana Samekto mengungkapkan, “Hendaknya ODP dan OTG yang sedang menjalani isolasi dirumah selalu mengonsumsi makanan yang seimbang dan sehat untuk meningkatkan status gizinya”. Selain itu juga karena efektifitas penggunaan suplemen belum terbukti secara empiris terhadap pencegahan Covid-19, maka sebaiknya konsumsi suplemen digunakan untuk memperbaiki status gizi dan jangan memiliki ekspektasi yang berlebih dalam penggunaan suplemen. Juga menggunakan suplemen sesuai dengan ambang batas aman yaitu diantara angka kecukupan dan ambang batas aman.

Selain kedua narasumber diatas, juga hadir narasumber Masturi, S.Kp., MN., PPNI dengan topik “Menjaga Keamanan dan Kebersihan Saat Isolasi Mandiri Individu dengan Covid-19” dan pembahas dr. Minarto, MPS., Dewan Penasehat PERSAGI, dr. Entos Zaenal, DCN., MPHM., Ketua DPP PERSAGI, dan Fitri Hudayani, S.Gz., MKM., RD., Pengurus AsDI-PERSAGI Dietisien RSCM.

Serial webinar yang dimoderatori Dr. Ir. Trina Astuti, MPS., ini diselenggarakan oleh PERSI bersama dengan FK-KMK UGM pada Rabu (13/05) melalui webinar dan livestreaming YouTube dan diikuti lebih dari 600 peserta. (Vania Elysia/Reporter)

Berita Terbaru