Raih Penghargaan Rising Star dalam 7th International Workshop on Lung Health

FK-KMK UGM. Insan berprestasi UGM dalam bidang publikasi tahun 2019, dr. Antonia Morita Iswari Saktiawati, Ph.D, kali ini mendapatkan penghargaan Rising Star dalam 7th International Workshop on Lung Health yang diadakan di Praha 16 – 18 Januari 2020 lalu. Penghargaan ini diberikan pada dr. Morita setelah melalui proses seleksi yang sulit di mana banyak abstrak menarik yang datang dari seluruh dunia. 7th International Workshop on Lung Health merupakan sebuah wadah interaksi dengan World Experts, juga sebagai pembelajaran kelompok kecil dan pendekatan baru pada topik hangat di bidang respiratory medicine. Selain itu juga sebagai wadah memperoleh pengetahuan baru dan menemukan wawasan baru untuk diterapkan dalam praktik klinis sehari-hari. Topik yang muncul dan sangat penting salah satunya adalah Digital Medicine.

“Workshop skala medium yang diadakan selama 3 hari ini mengusung tema tentang tailored management penyakit paru-paru (manajemen yang disesuaikan dengan kondisi individual/grup), dengan penyelenggaranya adalah dokter spesialis paru di Eropa. Dalam workshop ini diberikan lecture, hands on, juga diskusi Pros and Cons suatu kebijakan. Selain itu juga program mentoring, dan presentasi scientific poster”, jelas dr. Morita. Dalam workshop ini juga mengundang generasi muda (usia kurang dari 40 tahun) untuk bergabung dalam workshop melalui program ‘Meet The Rising Stars’.

“Program ‘Meet The Rising Stars’ ini diberikan kepada 2 peneliti muda, yang telah melalui beberapa proses seleksi, salah satunya adalah mengumpulkan abstract, CV, dan menjawab beberapa pertanyaan. Peneliti terpilih mendapatkan kesempatan mengikuti workshop dengan pembiayaan ditanggung penuh oleh penyelenggara”, papar dr. Morita saat ditemui pada Jumat (7/02). Beliau menjelaskan bahwa penerima penghargaan Rising Star diberikan kesempatan untuk memberikan lecture melalui Rising Star Session Scientific Work. “Saya membawakan topik ‘Diagnosis Tuberculosis (TB) through an Electronic Nose’, sebuah alat yang menggunakan konsep artificial intelligence. Supaya menarik dan komunikatif, saya juga membuat video tentang gambaran diagnosis TB di Indonesia.”

dr. Morita menjelaskan bahwa penghargaan ini meningkatkan semangat untuk meneliti dan mengembangkan diri dalam bidang sains, karena merupakan sebuah pengakuan bahwa penelitian yang sudah dilakukan di Indonesia olehnya dan tim di UGM dan University of Groningen, dengan segala keterbatasannya, memiliki sebuah nilai. Beliau juga menambahkan, “Workshop ini memberikan beberapa masukan untuk pengembangan topik penelitian kami. Dengan penyelenggaraan workshop skala medium (peserta tidak lebih dari 500) membuat workshop ini memiliki kelebihan yaitu menjadi lebih intens dan membawa kesempatan untuk bisa berdiskusi langsung dengan para ahli dan membangun jaringan dengan peneliti lain di Eropa dan seluruh dunia. Tak lupa saya menyampaikan rasa terimakasih setinggi-tingginya untuk kerjasama dan dukungan semua anggota tim riset di UGM dan University of Groningen.”

“Sering-seringlah mencari informasi. Jangan pernah takut mencoba, karena seringkali batasan itu ada pada pikiran kita sendiri. Ketika kesempatan datang, persiapkan sebaik-baiknya karena kesempatan itu akan mengantar pada kesempatan-kesempatan yang lain.” – dr. Antonia Morita Iswari Saktiawati. (Vania/Reporter)

Berita Terbaru