Peresmian Laboratorium Tuberkulosis Bagian Mikrobiologi

Pada saat ini pemberantasan Tuberkulosis  (TB) baik global maupun nasional terkendala oleh adanya strain Mycobacterium tuberculosis resisten multi obat (MDR). Untuk mendiagnosis dan mengevaluasi pengobatan kasus MDR-TB pada program DOTS plus diperlukan laboratorium yang mampu melaksanakan kultur TB dan uji kepekaan obat anti TB. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut suatu laboratorium harus memenuhi persyaratan biosecurity dan biosafety. Laboratorium TB memiliki peran yang sangat penting pada implementasi Program DOTS plus yang sedang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia dalam penanggulangan MDR-TB.

Untuk mendapatkan keberhasilan, pemberantasan TB perlu dilakukan oleh semua pihak baik sektor pemerintah maupun swasta secara bersama-sama dan berkesinambungan. Fakultas Kedokteran telah terpanggil untuk ikut berperan pada Pemberantasan TB melalui pengembangan laboratorium dengan standar biosecurity, biosavety dan kemampuan yang memadai untuk menunjang program DOTS plus. Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilakukan kerjasama antara Fakultas Kedokteran dengan DepKes RI-KNCV dan USAID.

Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah renovasi Lab TB Bagian Mikrobiologi FK UGM. Renovasi dilakukan  oleh Trisakti Mekar Mandiri dengan konsultan BioHazTec, Singapura yang dilaksanakan sejak April sampai Desember 2010. Telah dikucurkan bantuan dana sebesar lebih kurang 5 milyar rupiah yang meliputi renovasi gedung dan ME, peralatan laboratorium dan bahan habis pakai, dan training petugas lab. atas bantuan USAID melalui project TBCAP dibawah konsorsium TBCTA dengan KNCV sebagai pelaksana/lead patner. Proyek tersebut dibawah konsultasi KemenKes RI (SubDit TB dan BPPM).

Dengan selesainya pembangunan Lab. TB Bagian Mikrobiologi FK UGM, Selasa, 18 Januari 2011 diselenggarakan prosesi peresmian oleh Drs. Djoko Moerdiyanto, MA, Sekretaris Eksekutif UGM dan Prof. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, Dekan FK UGM. Prosesi diawali dengan penyerahan kunci Lab. TB yang diberikan oleh Kendra kepada Drs. Djoko Moerdiyanto dengan didampingi oleh Prof. Ghufron. Dilanjutkan dengan pengguntingan pita yang diabadikan oleh teman-teman wartawan dan meninjau lokasi laboratorium.

Selain itu, turut memberikan sambutan Direktur P2M, Direktorat Jenderal P2PL, Kemenkes-Dr. H.M. Shubuh, MPPM., Senior Infectious Diseases, USAID-Kendra Chittenden, PhD., KNCV-Christiaan Smith. Disampaikan oleh Dr. Shubuh, “penurunan penyakit TB di Indonesia kian menurun, awalnya peringkat tiga didunia, menjadi lima didunia setelah India, China, Nigeria dan Afrika Selatan.” (Dian)

Berita Terbaru