Merdeka Belajar, Kinerja, dan Inovasi Baru Pandemi Covid-19

FK-KMK UGM. Tahun 2020 menjadi masa yang memberikan dampak cukup besar terhadap lanskap institusi pendidikan di Indonesia, termasuk FK-KMK UGM. Pertama, adanya kebijakan ‘Merdeka Belajar – Kampus Merdeka’ yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk menjembatani peningkatan wawasan serta kompetensi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja maupun cita-cita masa depan. Bahwa generasi yang tanggap, sigap, dan siap menyongsong tantangan zaman dengan kompetensi dan akar budaya yang kuat menjadi cita-cita masa depan. Di mana ‘kemerdekaan’ dalam bingkai kreativitas dan inovasi menjadi kunci penting pembangunan generasi penerus bangsa. Kebijakan yang digulirkan ini tentu memunculkan beragam tafsir dan opini berbagai pihak, salah satunya dari sivitas akademika FK-KMK UGM.

Kedua, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sebagai bencana nasional juga turut memengaruhi proses pembelajaran, maupun seluruh aktivitas Tri Dharma FK-KMK UGM. Sebagai upaya untuk merespon kondisi tersebut, FK-KMK UGM membentuk tim satuan tugas Covid-19 (Satgas Covid-19). Tim Satgas Covid-19 FK-KMK UGM tersebut terdiri dari 11 koordinator yang membidangi pengendalian penyakit (epidemiologi), data dan informasi, promosi kesehatan, diagnostik lab, akademik dan kemahasiswaan, penelitian dan inovasi, knowledge manajemen, liasion officer, pelayanan, logistik, serta relawan. Oleh karenanya, FK-KMK UGM berupaya untuk membingkai beragam narasi dari kedua peristiwa tersebut dalam dua karya buku. (1) Buku “Merdeka Belajar: Suara dari FK-KMK UGM”. (2) Buku “Peran FK-KMK UGM dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia”.

“Buku Merdeka Belajar: Suara dari FK-KMK UGM” berisi beragam narasi opini dari mahasiswa, dosen, peneliti, maupun klinisi mengenai pandangan bahkan harapan mereka terkait implementasi kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Harapannya, buku ini bisa menjadi upaya reflektif bagi institusi pendidikan tinggi untuk berbenah diri, dan mempersiapkan langkah praktis penerapan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Karena semesta pembelajaran itu tidak terbatas, tidak lagi terkotak-kotak, pun tidak hanya hadir di ruang kelas, ruang praktikum maupun perkuliahan.  Sedangkan buku laporan “Peran FK-KMK UGM dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia” merupakan bentuk rangkuman dokumentasi kegiatan Tim Satgas Covid-19 FK-KMK UGM berkolaborasi dengan beberapa mitra strategi dalam merespon pandemi Covid-19 selama periode Maret – Juni 2020. Harapannya, buku tersebut mampu memberikan asupan dan penguatan solidaritas, koordinasi, transparansi, ketegasan, kejelasan, akuntabilitas penanganan krisis, maupun sebagai dokumen pembelajaran organisasi dalam menghadapi situasi pandemi.

Peluncuran kedua karya buku diselenggarakan pada Kamis (27/08) lalu pukul 13.00 – 14.00 secara daring melalui platform Zoom dan Live YouTube FK-KMK UGM. Peluncuran buku ini dihadiri oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D; Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng; dan Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD.

Dalam sambutannya, Prof. Panut mengungkapkan apresiasinya, “Selamat kepada dekan, kepada para penulis buku dan editor atas terbitnya dua buku ini. Dengan terbitnya banyak buku dari UGM, maka peran UGM sebagai pencipta keilmuan tentu akan menjadi semakin diakui dan semakin meningkatkan reputasi Universitas Gadjah Mada”.

Prof. Aris Junaidi dalam sambutannya juga mengungkapkan harapannya agar buku-buku pembelajaran ini dapat menjadi model untuk penyampaian kabar baik dan lesson learned dari FK maupun prodi lain sehingga dapat menjadi ensiklopedia pengalaman perguruan tinggi dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Suara-suara tentang Merdeka Belajar dari FK-KMK UGM memberikan inspirasi tersendiri untuk Kemendikbud sebagai Kebijakan Kampus Merdeka. Merdeka Belajar yang sebenarnya dikecualikan bagi kesehatan justru disikapi dengan pro-aktif dan menghilangkan stigma eksklusivitas untuk pendidikan kedokteran. “Jadi kami mengapresiasi betul bahwa FK-KMK UGM justru menerbitkan buku yang pertama terkait Merdeka Belajar”, ungkapnya.

Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD; Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr. Yodi Mahendradhata, MSc., PhD; dan Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A(K)., PhD.

Pada peluncuran buku ini digelar sesi ‘Bincang Buku’ yang menghadirkan narasumber Prof. Gandes, dr. Mei Neni,  dan Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut.,M.Si. dengan dimoderatori oleh dr. Hanggoro Tri Rinonce, SpPA., PhD. (Vania Elysia/Reporter; Foto: Aryo)

Berita Terbaru