FKKMK-UGM. Musik, sudah menjadi salah satu bagian hidup salah satu sosok Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini. Prof. Uut, sudah menjadi panggilan akrabnya selama 28 tahun berkarya di dunia akademis FKKMK UGM. “Musik itu irama, nada. Seperti halnya hidup, jika tidak ada iramanya, maka terasa hambar,” tulisnya dalam salah satu karya buku: “Adi Utarini, Akademisi yang Merayakan Musik”.
Pengalaman bermusik telah mewarnai perjalanan hidup Prof. Uut. Bahkan, pada masa kecilnya, dirinya sempat belajar bermain piano di Malaysia. Tak hanya itu, dosen FKKMK UGM yang bernama lengkap Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH., PhD., ini juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Konser Amal Life Passion and Music yang digelar di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma, Sabtu (5/5) merupakan wujud sumbangsihnya bagi sosial dan dunia musik.
Konser musik ini diproduksi oleh Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM. Menurut Prof. Laksono Trisnantoro, Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM, selaku produser konser mengatakan, “Konser ini diadakan dalam rangka merayakan gairah Prof. Uut dalam bermusik dan mencari tahu ada atau tidaknya filantropisme dalam dunia showbiz”.
Prof. Laksono menyampaikan bahwa seluruh keuntungan dari penyelenggaraan konser tersebut menjadi bantuan dana yang akan diberikan kepada Yayasan Kanker Indonesia untuk pembangunan rumah singgah di Kampung Sendowo. Bantuan dana sebesar 309 juta rupiah berhasil dikumpulkan melalui konser ini. Dana tersebut masih bisa terus bertambah dari penonton yang menonton melalui live streaming.
Terdapat hampir 150 penampil yang turut serta menyemarakkan konser amal ini. Para penampil berasal dari berbagai kelompok, diantaranya SKE Band, MixLine Dancer, Oldies Section Band, Jodi Visnu, Paramksi & Friends Choir, Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO). Para penampil berhasil menghidupkan atmosfir pertunjukan yang menghibur bagi seluruh penonton.
Konser ini menceritakan riwayat hidup Prof. Uut, mulai dari masa kecilnya, masa remaja, masa saat bekerja di fakultas, masa menikah, hingga masa dewasa akhir. Jalan cerita dari masa ke masa dibawakan oleh narator Anggi Minarni dengan menarik. Di akhir acara, penonton diajak untuk menari Maumere bersama. (Rasyid/Reporter)
