Memperkuat Kapasitas Rumah Sakit Melalui Kolaborasi

FK-KMK UGM. Inequality (ketidakseimbangan) menjadi masalah utama dalam layanan kesehatan di Indonesia, ketidakseimbangan terhadap akses kesehatan dan mutu layanan kesehatan. Ketidakseimbangan ini berdampak pada beban yang harus ditanggung oleh masyarakat umum, terutama dalam hal layanan kesehatan di rumah sakit.

Di era globalisasi, era disrupsi, kolaborasi menjadi solusi dalam meningkatkan layanan kesehatan di rumah sakit, baik kolaborasi antar institusi di level nasional maupun di level internasional. Kolaborasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sehingga layanan kesehatan menjadi lebih baik untuk seluruh masyarakat.

Asia Medical Week-Indonesian Outreach “1st International Hospital Capacity Building Forum” memfasilitasi rumah sakit di Indonesia dan di manca negara untuk berkumpul menjadi satu forum memetakan permasalahan-permasalahan yang ada guna menghasilkan kerjasama yang mampu meningkatkan kapasitas masing-masing rumah sakit. “Kolaborasi ini mencakup tiga hal utama dalam memecahkan ketidakseimbangan yang ada, yaitu kolaborasi dalam hal SDM, infrastruktur dan teknologi,” ungkap Ketua panitia dr. Rukmono Siswishanto, M.Kes., Sp.OG(K). Acara berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, 22-23 November 2019 di Hotel Tentrem Yogyakarta.

Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., Sp.OG(K) menyampaikan melalui inisiatif Asia Medical Week, bersama kita dapat mengeksplorasi potensi kolaborasi dan kemitraan serta berbagi pengetahuan dan teknologi mutakhir guna kemajuan pengembangan kapasitas institusi dalam pendidikan kedokteran, manajemen rumah sakit, dan teknologi kesehatan. “Selain untuk mengembangkan terobosan baru layanan kesehatan dan inovasi riset terapan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, dan untuk menyiapkan dunia yang lebih aman dan lebih siap dalam menghadapi kesehatan global,” tambahnya.

Kolaborasi atau kerjasama antar institusi rumah sakit ini harapannya mampu meningkatkan sumber daya manusia melalui pengembangan kapasitas SDM. Mulai dari pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan-pelatihan yang mampu meningkatkan skills dari tenaga kesehatan.

Peningkatan infrastruktur, saling berbagi dalam memenuhi fasilitas-fasilitas di suatu kewilayahan layanan kesehatan, distribusi pasien pada kasus-kasus emergensi, bencana atau outbreak, dan infrastruktur lainnya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih proposional dan seimbang.

Pengembangan teknologi, dengan adanya kolaborasi antar institusi ataupun negara lain, bisa saling berbagi maupun mengadopsi teknologi-teknologi dalam layanan kesehatan sesuai kebutuhan masing-masing rumah sakit. Dengan demikian pemanfaatan kolaborasi dalam hal teknologi kesehatan mampu memberikan layanan yang lebih efektif, efisien dan hemat.

Kolaborasi antar institusi memberikan manfaat yang signifikan bagi 1) Masyarakat sebagai pengguna layanan, SDM yang baik menghasilkan kualitas pelayanan kepada masyarakat menjadi optimal, 2) pemberi pelayanan (tenaga kesehatan) dapat meningkatkan skills lebih profesional, 3) payer, kebutuhan teknologi dan obat-obatan bisa jauh lebih efisien dan lebih hemat, 4) produsen alat dan obat akan diuntungkan dengan adanya perkembangan market.

Harapannya melalui forum kolaborasi peningkatan kapasitas rumah sakit ini mampu menghasilkan aturan-aturan serta mekanisme sistem dalam hal SDM, infrastruktur dan teknologi yang dapat diimplementasikan rumah sakit di level nasional maupun internasional, meningkatkan akses pelayanan dan mutu pelayanan, serta kerjasama ini dapat memberikan manfaat kepada semua stakeholder, permasalahan-permasalahan lokal bisa diselesaikan dengan lebih cepat guna meningkatkan layanan kesehatan menjadi lebih baik.

Forum ini didukungan penuh oleh RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, FK-KMK UGM, dan Zhongshan Hospital, affiliated to Fudan University, China. (Dian/IRO)

Berita Terbaru