Makna Pandemi Covid-19 untuk Pekerja Indonesia

FK-KMK UGM. Decent work adalah hak untuk bekerja dan hak untuk memperoleh lingkungan kerja yang aman. Itu merupakan hak yang paling asasi bagi pekerja dan dijamin dalam SDGs. Kelompok pekerja merupakan kelompok vital bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa dimana kurang lebih 50% penduduk Indonesia adalah pekerja, dan mereka tulang punggung ekonomi dan roda penggerak ekonomi bangsa yang sebagian besar tidak memungkinkan untuk Work from Home (WFH). Hal itulah yang diungkapkan narasumber webinar, dr. Linda Dewanti, M.Kes., MHSc., Ph.D., Sp.DLP., akademisi dan praktisi dalam bidang Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, pada webinar dengan judul “Makna Pandemi Covid-19 untuk Pekerja Indonesia dan Tracing di Masyarakat”.

Pada kesempatan ini pula, dr. Linda memberikan sharing experience mengenai tanggap darurat Covid-19 di PT “X”. “Prinsipnya adalah melakukan koreksi segera setelah ada finding jadi selalu ada continual improvement yang selalu terjadi ditempat kerja. Juga sebagai dasar pengambilan keputusan yang lebih agresif, maka harus tetap berdasar pada evidence based medicine dan critical thinking”, ujarnya.

Linda juga mengungkapkan tips ditengah pandemi dan ditengah kondisi yang serba keterbatasan ini adalah teguhkan hati untuk menetapkan guidance. Meskipun guidance dinilai sangat agresif, maka tetaplah buka mata, buka telinga terhadap semua informasi penting dan juga terus menerapkan critical thinking. Tips lain untuk menghadapi pandemi Covid-19 adalah dengan melibatkan suluruh karyawan secara aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Juga menanamkan slogan, “You Save Me & I Save You” dan terus memberikan edukasi mengenai Covid-19. Selain itu juga membuat pernyataan bahwa bersedia berperan aktif dalam memutus rantai penularan Covid-19 dengan ditandatangani masing-masing karyawan.

Dalam webinar ini juga hadir dr. Dwi Agustian, MPH., Ph.D., program manager AMARI Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan dr. Annissa Nabella Fitriany, relawan AMARI yang memberikan sharing experience mengenai Lacak Tracing Covid-19 AMARI, sebuah program yang dinamakan Aplikasi Mawas Diri. Namun tujuan program ini adalah mengembangkan sistem respon yang berbasis masyarakat untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk mawas diri dan bisa melakukan mitigasi

Webinar ini terselenggara atas kerjasama Review of Primary Care Practice and Education (Kajian Praktik dan Pendidikan Layanan Primer /RPCPE) FK-KMK UGM dengan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia (KIKKI) dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). Webinar yang dimoderatori oleh Dr. dr. Pudji Lestari, M.Kes., Sp. DLP., Universitas Airlangga ini digelar pada Senin (18/05) dan ditayangkan melalui Live Streaming Kanal Pengetahuan FK-KMK UGM. (Vania Elysia/Reporter)

Berita Terbaru