Mahasiswa Raih Medali Emas di Ajang Internasional

FK-KMK UGM. Mahasiswa Fakultas kedokteran, kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada meraih gold medal dan IARC special award pada Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2020 yang diadakan pada 18-23 Desember 2020 lalu secara daring oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA). I2ASPO merupakan sebuah ajang lomba inovasi dengan 10 kategori: covid-19, waste treatment, disability aids, renewable energy, entrepreneur, innovative social science, applied physics and engineering, environmental science, IT and robotic, apllied life science. I2ASPO 2020 diikuti 300 tim dan berasal dari 20 negara.

Tim Mahasiswa UGM yang terdiri Adibah Rasikhah Amanto, Azmi Azizah (Gizi Kesehatan FK-KMK 2016), Rizka Fitrian Sarwanto (Gizi Kesehatan FK-KMK 2017) dan Faiz Miftakhur Rozaqi (Ilmu Komputer FMIPA 2017) dengan dosen pembimbing Rio Jati Kusuma, S.Gz., MS berhasil meraih gold medal dan IARC special award pada kategori entrepreneur. Adibah dan tim mengusung inovation projects Kuikies.ind yaitu sebuah cookies/biscuit yang berasal dari bahan lokal Indonesia (daun kelor, ikan teri, dan ubi ungu) padat kandungan gizi (antioksidan, kalsium, protein, vit C, vit A, dam zat bio aktif lainnya), serta memiliki kalori yang tinggi sehingga sangat berpotensi untuk digunakan sebagai Emergency Food product (EFP) pada mitigasi bencana.

Adibah menceritakan hal yang mendasari ia dan tim mengangkat ide tersebut karena melihat potensi bencana yang sangat sering terjadi di Indonesia, salah satu masalah yang ditimbulkan tidak hanya dari segi ekonomi melainkan juga dari segi kesehatan korban/penyintas bencana. Masalah kesehatan yang timbul juga beragam, selain dari hygiene/sanitasi, masalah malnutrisi juga meningkat pada korban bencana, terutama pada populasi rentan seperti anak-anak, ibu hamil dan lansia.

Ia juga menambahkan karena pada awal mitigasi bencana biasanya terkendala atau sulitnya distribusi pangan yang bergizi tinggi. Padahal makanan sangat dibutuhkan oleh penyintas bencana untuk memenuhi kebutuhan harian, terutama pada populasi rentan. Hal ini kemudian juga yang kami ingin membuat sebuah EFP khas Indonesia, yang mudah dibuat, tahan lama, mudah di distribusikan, mudah dikonsumsi, bergizi dan lezat serta menyasar tak hanya populasi umum melainkan dapat dikembangkan untuk populasi rentan. “Semoga dengan adanya Kuikies.ind dapat membantu mengurangi peningkatan prevalensi malnutrisi pada korban bencana di Indonesia” harap Adiba dan tim, Selasa (12/01).

Di penghujung wawancara, Adiba dan tim mengaku mendapatkan perjalanan yang berkesan karena bisa banyak belajar dari proses yang bisa dibilang sangat cepat.  “Kami mendapat banyak pengalaman terkait teamwork, public speaking, dan trust. Berjumpa dengan teman dari berbagai negara dan bisa berkomunikasi dengan mereka adalah kesempatan yang luar biasa. Semoga kami, para generasi muda, bisa melanjutkan karya untuk membangun Indonesia” pungkasnya Adibah dalam akhir wawancara. (Arif AR/reporter)

Berita Terbaru