Kepemimpinan Lembaga Kesehatan dalam Masa Krisis Covid-19

FK-KMK UGM. Forum manajemen Covid-19 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar webinar kepemimpinan lembaga kesehatan dalam masa krisis Covid-19. Dengan menghadirkan pembicara CEO National Hospital Surabaya, Hans Prakasya dan pembahas, Laksono Trisnantoro dari PKMK FK-KMK UGM, acara ini digelar selama 90 menit.

Meta leadership dan penerapaan untuk rumah sakit di Indonesia menjadi topik utama yang dibincangkan. Berdasarkan konsep meta leadership, terdapat tiga dimensi kepemimpinan yang bisa digunakan dalam masa krisis Covid-19. Pertama, sifat pemimpin (the person). Pemimpin meta didasarkan pada kepribadiannya dan mengapa mereka memimpin sebuah organisasi. Pemimpin tentunya harus mampu mempengaruhi orang lain untuk meingkaktkan kinerja organisasi. Sifat pemimpin mampu mendukung orang yang mengikuti, mempunyai kecerdasan emosi, maupun motivasi. Karena pemimpin yang kuat diharapkan bisa bangkit dari keterpurukan.

Poin penting kedua, situasi (the situation), yakni kemampuan melihat situasi permasalahan yang ada dan memecahkannya. Di titik inliah letak fungsi pembelajaran untuk memecahkan masalah, yakni dengan memahami permasahalan tersebut. Ketiga, konektivitas (conectivity), di mana para pemimpin meta memiliki kemampua nmemadukan pengetahuan, motivasi dan kemampuan secara strategis membentuk kesatuan upaya dan inisiatif. Konektivitas ini mencakup memimpin ke bawahan, ke aatasan, di dalam organisasi, maupun kepada pihak yang ada di dalam dan di luar organisasi.
Webinar ini merupakan awal dari program pelatihan online dengan model ujian jarak jauh untuk eksekutif organisasi pelayanan kesehatan yang berniat mengembangkan kemampuan kepemimpinan di era krisis dan normal.

Covid-19 menghantam seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sistem Kesehatan menjadi tergagap dan limbung. Rumah sakit-rumah sakit mengalami krisis termasuk krisis keuangan yang rentetannya mengenai para dokter dan teaga kesehatan yang bekerja. Dinas kesehatan mengalami masa sulit dalam mengendalikan dan memantau penyebaran Covid-19. Perguruan tinggi kesehatan dengan berbagai kekurangannya berusaha mengubah sistem pengajaran menjadi berbasis internet.

Para pimpinan lembaga kesehatan harus mampu merespon krisis yang terjadi dengan kepemimpinan yang baik agar lembaga yagn dipimpinnya dapat selamat mengarungi pandemi dan terus berkembang pasca pandemi. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini, pertama, memahami pentingnya kepemimpinan lembaga dalam masa wabah. Kedua, memahami konsep meta-leadership yang dapat dipergunakan dalam pandemi Covid-19. Ketiga, menggunakan pengetahuan yang ada untuk mengembangkan kelangsungan usaha dan kemungkinan revisi rencana strategis lembaga. (Wiwin/IRO; Ilustrasi foto: Vania)

Berita Terbaru