Beragam Prestasi Warnai Dies FK-KMK ke-74

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM telah berhasil menorehkan beragam prestasi dalam satu tahun terakhir di bidang Tri Dharma perguruan tinggi. Hal tersebut diungkapkan Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., Sp.OG(K) saat membacakan laporannya dalam rapat Senat Terbuka dalam rangka puncak Dies Natalis FK-KMK UGM ke-74, Kamis (05/03) di ruang Auditorium FK-KMK UGM.

Pertama, pada tahun 2019, mahasiswa FK-KMK berhasil meraih 183 prestasi dalam berbagai event. Kedua, Redesign kurikulum, khususnya program studi Pendidikan Dokter dengan dimotori oleh Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, Ph.D., sehingga tim berhasil redesign kurikulum dan analisis stakeholders, analisis situasi, serta analisis literatur untuk mengetahui apa yang diperlukan untuk antisipasi kampus merdeka. Ketiga, melahirkan 20 inovasi melalui program hibah yang berkaitan dengan inovasi, seperti e-book, aplikasi, video edukasi, dan lainnya. Keempat, melahirkan 6 program studi baru, baik program master, profesi, dan sub spesialis untuk memenuhi tuntutan kebutuhan.

Tidak hanya itu, capaian penelitian juga diraih tahun ini. Pertama, mendapatkan FERCAP Recognition. Pada tahun 2021 akan menjadi Official Host of FERCAP General Assembly. Kedua, membuat desain roadmap pembuatan Big Data Centre dan Artificial Intelligence. Ketiga, dosen FK-KMK UGM, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH, Ph.D. memperoleh Habibie Award 2019. Keempat, peningkatan jumlah riset dan publikasi dari tahun ke tahun, serta berhasil mendapatkan 3 paten inovasi.

Tahun 2019, FK-KMK UGM juga berhasil mengintensifkan pendidikan salah satunya pendidikan mental untuk saling berbagi dan menghibur melalui beberapa charity event, seperti MERIDIAN Medical Charity Night, Kings of Classic, dan lain sebagainya. Selain ini, beberapa alumni juga berhasil meraih prestasi. Jabatan sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dan Kepala  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diemban oleh alumni FK-KMK UGM.   Juga dr. Gideon Hartono, yang menerima UGM Alumni Award sebagai Entrepreneurship Pioneer dan dr. M. Nurhadi Rahman, Sp.OG, yang menerima Wira Karya Kencana Award, dan alumni berprestasi lainnya yang telah mendapatkan awards pada Malam Temu Alumni (29/02) lalu.

FK-KMK UGM dengan menggandeng beberapa pihak berhasil menginisiasi terbentuknya Desa Batik Sehat untuk mewujudkan proses produksi batik yang ramah lingkungan dan aman bagi pekerjanya. Dalam tahun 2019 juga, FK-KMK UGM mendapatkan tambahan Ph.D dan dua guru besar. “Tahun 2020, rencananya FK-KMK UGM akan memiliki calon guru besar sebanyak 20,” tegas Prof. Ova.

Dalam acara ini juga terdapat orasi ilmiah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), yang dalam hal ini disampaikan oleh dr. Slamet, MHP, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. Beliau membacakan sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K).

Dalam sambutanya, Menteri Kesehatan RI menyampaian beberapa Arahan Kebijakan Kemenkes 2020-2024 yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, di dukung inovasi dan pemanfaatan teknologi. Hal ini dilakukan melalui beberapa strategi yaitu peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB, dan kesehatan reproduksi. Juga melalui percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit , penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (germas), dan penguatan sistem kesehatan, pengawasan obat dan makanan.

Dalam sambutannya beliau juga mengungkapkan bahwa, ‘FK-KMK UGM sebagai institusi pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, dan keperawatan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkiprah sebagai agent of social changes dan agent of development dengan selalu menunjukkan sikap saling menghormati, peduli, dan mendukung, memiliki etiket baik bagi sesama sejawat atau profesi lainnya.’

Beliau juga menambahkan, ‘Di era globalisasi tenaga kesehatan menghadapi tantangan yang tidak mudah. Tantangan itu datang dari internal dan eksternal. Persaingan semakin ketat dan problema di bidang kesehatan semakin kompleks. Untuk itu mari kita bersama-sama dapat berperan secara konkrit dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Mari kita bersama-sama berjanji untuk lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan golongan atau pribadi demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera’, pungkasnya. (Vania Elysia/Reporter)

Dirgahayu Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan ke – 74!

Berita Terbaru