Adaptasi Infrastruktur Menuju Tatanan Normal Baru

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM telah mengupayakan pengelolaan infrastruktur semaksimal mungkin menuju tatanan normal baru. Hal ini dituturkan Kasie Bidang Administrasi, Keuangan, dan Umum, Ir. Yulistiarini Kumaraningrum, MM., Jumat (19/6) di ruang kerjanya.

Untuk menuju tatanan normal baru, FK-KMK UGM juga telah memasang 30 titik tempat cuci tangan, pengaturan jarak aman di loket maupun fasilitas publik, pemasangan tanda kaki untuk pengaturan di lift, penyediaan handsanitizer, pengaturan kursi dan ruang (standar 1,8mx1,8), penyediaan 16 unit thermogun unit, 2 unit thermal scanner untuk gedung Perpustakaan dan gedung Radioputro, hingga pemasangan poster edukasi publik serta rencana penambahan 2 unit thermal scanner untuk gedung Pascasarjana Tahir Foundation dan ruang kuliah.

“Jadi kalau standar, kami mengacu pada ketentuan Surat Edaran Rektor terkait kenormalan baru, serta hasil konsultasi dengan Satgas Covid UGM. Untuk aturan dan luasan di lingkungan UGM memang 1,8m x 1,8, oleh karenanya, kami sudah melakukan pengukuran pemanfaatan minimal dan maksimal setiap ruangan di FK-KMK UGM, yang berkaitan dengan ruang publik, seperti ruang diskusi, ruang tutorial, ruang kuliah, ruang CBT dan juga area terbuka di lobi maupun beberapa fasilitas rapat di lingkungan FK-KMK UGM,” ungkapnya.

Beberapa kesiapan lain yang juga telah dilakukan di antaranya adalah: sosialisasi ke seluruh unit di lingkungan FK-KMK UGM yang mencakup kesiapan infrastruktur dan SDM, pelatihan tim posbindu, hingga rapat koordinasi rutin dengan unit.

“Untuk infrastruktur, semua unit dihimbau untuk melakukan pengaturan ruang kerja maupun fasilitas untuk memberikan pelayanan kepada sivitas akademika dan masyarakat umum. Masing-masing departemen juga kami minta untuk memenuhi kesiapan APD yang sifatnya standar seperti faceshield, sarung tangan dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Bahkan, dirinya juga menambahkan untuk tempat pelayanan yang tidak memiliki loket bisa diberikan semacam pembatas untuk menjamin keamanan, kesehatan, dan kenyamanan. Menuju tatanan normal baru, tim posbindu terlatih sebagai perpanjangan tangan institusi akan membantu melakukan pengukuran suhu tubuh kepada sivitas akademika maupun masyarakat umum. Pembersihan ruang dengan disinfektan juga sudah digiatkan.

Bahkan, fakultas sudah melakukan koordinasi terkait kesiapan laboratorium. Karena kegiatan penelitian sudah akan dimulai bulan Juli 2020. “Memang kegiatan tatap muka atau perkuliahan di kelas belum dilakukan, namun di fakultas terdapat kegiatan koas dan residen yang tidak pernah berhenti. Itu juga harus kami perhatikan, “ tegasnya.

Saat dikonfirmasi terkait kebersihan ruang, Yulis menyatakan tidak ada perlakuan khusus, artinya tidak menggunakan cairan khusus yang mahal. Selama ini pembersihan ruang dilakukan secara berkala dengan cairan disinfektan yang ada.

“Prinsipnya fasilitas sudah kami persiapkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kesiapan new normal. Harapannya semua pihak bisa disiplin menjalankan seluruh protokol seperti cuci tangan, menjalani pengukuran suhu tubuh, menjaga kebersihan diri, saling menjaga satu sama lain, empati bahkan tenggang rasa,“ pungkasnya. (Wiwin/IRO; Foto: Aryo)

Berita Terbaru