Warga Pundong Sleman Deklarasikan Rumah Bebas Asap Rokok

FK-UGM. Warga dusun Pundong II, Tirtoadi, Mlati Sleman melakukan deklarasi gerakan rumah bebas asap rokok, Minggu (9/12) disaksikan oleh Camat Mlati, Drs. Suyudi, MM; Kepala Puskesmas Mlati; Perwakilan Dinas Kesehatan Sleman, Muhajirin, AMKL; serta perwakilan staf Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial Fakultas Kedokteran UGM, Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes; Fitrina MK., SKM., MPH dan Fahmi Baiquini, Psi., MPH.

Deklarasi ditandatangi oleh ketua seluruh ketua RT dan ketua RW di Pundong II, ketua LPMD, tokoh masyarakat, dan kepala dukuh Pundong II. Dalam deklarasi tersebut, masyarakat Pundong menyepakati untuk tidak merokok di dalam rumah, tidak merokok di dekat ibu hamil, anak, dan istri, tidak menyediakan asbak di rumah, serta tidak merokok pada pertemuan warga.

“Pengembangan rumah bebas asap rokok memang membutuhkan komitmen bersama untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat” ujar Camat Mlati dalam sambutannya.

Kegiatan tersebut juga mendapatkan apresiasi besar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Harapannya agar gerakan yang dilakukan mampu dipertahankan sehingga bisa menjadi dusun percontohan di kabupaten Sleman. Pada kesempatan tersebut, kepala puskesmas Mlati sangat mengharapkan agar kegiatan serupa bisa diinisiasi juga oleh Fakultas Kedokteran UGM di dusun lainnya di wilayah Mlati. Harapannya, kegiatan tersebut mampu menjadi upaya percepatan dalam pelaksanaan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS–PK).

Angka kejadian Penyakit tidak menular (PTM) di Kabupaten Sleman cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Salah satu hasil analisis data dari survei Health Demographic surveillance system (HDSS) Sleman menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi di Kabupaten Sleman cukup tinggi. Dusun Pundong II, Tirtoadi, Mlati, Sleman salah satunya. Oleh karenanya, dusun tersebut menjadi salah satu wilayah pengabdian masyarakat Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial Fakultas Kedokteran UGM yang terintegrasi sebagai upaya untuk mendampingi penyelesaian masalah kesehatan setempat.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang terintegrasi ini sejatinya sudah terlaksana sejak awal tahun 2017 dengan nama Gerakan Dusun Pundong II Tanggap Hipertensi (GDTH). GDTH merupakan sebuah gerakan yang bertujuan menanggulangi faktor risiko hipertensi, yaitu perilaku merokok, kurangnya aktivitas fisik dan kurangnya makan buah dan sayur. Selain Gerakan RBAR, Dusun Pundong II juga mengembangkan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk melakukan gerakan penanaman sayur dan buah di halaman, melakukan edukasi tentang hipertensi pada lansia dan remaja serta menggiatkan aktivitas fisik melalui senam dan kelompok sepeda. (Supriyati/Kontributor)

 

Berita Terbaru