Naiknya Angka Kematian Ibu Melahirkan

FK UGM. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada melalui Kelompok Kerja (Pokja) Pendidikan Kedokteran FK UGM dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM mengadakan seminar mengenai Workshop dan Hands-On Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Workshop yang diselenggarakan dalam dua hari ini (17-18 Maret 2017) di Ruang Senat Lantai 2 Gedung KPTU FK UGM ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dokter umum dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi tentang konsep Ante Natal Care (ANC) modern dalam pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Terselenggaranya acara ini menurut Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Board PKMK FK UGM adalah data kematian ibu di Provinsi DIY yang ada hingga tahun 2016 telah mencapai 38 AKI, data ini sudah melebihi kematian ibu pada tahun sebelumnya (Tahun 2015). Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah peran dokter umum di PPK 1, dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis anak dalam Continuum of Care pelayanan ibu dan anak, sangatlah penting. Peran tersebut terutama sangat penting dalam skrining kehamilan dengan risiko tinggi. Mengingat belum adanya acuan dan kompetensi yang terstandardisasi dalam melakukan skrining serta ada alur pelayanan dan rujukan bagi ibu hamil dengan risiko tinggi. Sehingga melalui seminar dan workshop ini nantinya diharapkan terdapat kesepahaman mengenai acuan dan kompetensi tersebut di era jaminan kesehatan nasional seperti saat ini.

Senada dengan hal tersebut dr. Irwan Taufiqur Rachman, Sp.OG(K) menyampaikan dalam pengantar pelatihannya menekankan mengenai Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi ini disebabkan oleh penyebab langsung yang sebenarnya dapat dicegah dan diprediksi sebelumnya. Lebih lanjut dr. Irwan menjelaskan beberapa penyebab tersebut antara lain masih disumbangkan oleh perdarahan post partum, kasus jantung, kasus infeksi, preeklampsia berat dan syok.

Salah satu hal yang juga menjadi penekanan oleh dr. Siti Noor Zaenab, M.Kes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menekankan “Sistem rujukan yang saat ini berjalan, belum dapat sepenuhnya mengakomodasi untuk penanganan kasus. Salah satu contohnya adalah alur pemeriksaan Ante Natal Care yang saat ini tidak mengharuskan ibu hamil untuk diperiksa oleh dokter umum.”

Secara umum acara ini berlangsung dengan lancar. Acara ini berlangsung juga atas kerjasama dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito, serta Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta.

Beberapa materi atau modul yang disampaikan seperti: Kebijakan Rujukan dalam Pengelolaan Pasien Risiko Tinggi, Pentingnya Skrining Penyakit Jantung dalam Kehamilan, Deteksi Dini Hipertensi dalam Kehamilan dengan pendekatan Scoring System, Deteksi Dini Penyakit Endokrinologi dalam Kehamilan, Manajemen Kegawatan Bayi Baru Lahir.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pengalaman hands-on dalam workshop ini dengan dipandu oleh departemen terkait seperti: Praktik Pemeriksaan Suara Jantung dan Pembacaan EKG pada ibu hamil (Tim Kardiologi), Praktek Pemeriksaan CTG dan USG dasar pada Ibu Hamil (Tim Obstetri), Perinatal Case Studiesi (Tim Perinatologi), dan Simulasi Manajemen Kasus Obstetri Risiko Tinggi (Tim Obstetri). (Doni)

Berita Terbaru