Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia

FK-KMK UGM. Pertambahan usia yang diiringi penurunan daya ingat pada populasi lanjut usia merupakan fenomena yang kerap dijumpai dan dianggap wajar di Indonesia. Apabila dibiarkan tidak tertangani, pikun atau yang secara medis disebut Dementia Alzheimer’s dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Penderitanya dapat mengalami depresi, perubahan kepribadian, disorientasi, kebingungan, kesulitan mengenali orang, kesulitan mengerjakan tugas sehari-hari hingga delusi dan halusinasi. Meskipun tidak hanya terjadi pada lansia, namun populasi berusia di atas 65 tahun tergolong kelompok berisiko tinggi menderita dementia alzheimer.

Mengingat proporsi populasi lansia di Yogyakarta yang mencapai 14%, maka Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM)/RSUP Sardjito bekerjasama dengan Alzheimer’s Indonesia mengadakan seminar awam bertajuk Menyikapi Pikun dengan Santun: “Mengenal Lebih Dekat Demensia Alzheimer’s”. Seminar yang diselenggarakan dalam rangka memperingati World Alzheimer’s Month 2018 di Gedung Diklat RSUP Sardjito pada hari Sabtu (22/09) berhasil menarik lebih dari 300 orang peserta.

Meningkatnya perhatian terhadap lansia di Indonesia merupakan kabar baik yang menandakan peningkatan usia harapan hidup mereka. Lansia yang sehat dan produktif adalah aset. Akan tetapi, lansia yang tidak sehat dan tidak mandiri bisa menurunkan produktivitas populasi. Oleh karenanya, pikun pada lansia bukan hanya sekedar isu yang dibiarkan begitu saja, melainkan juga perlu didiagnosis dan diintervensi secara optimal.

Rangkaian acara seminar awam tersebut meliputi tiga sesi presentasi oleh pembicara pakar dari berbagai latar belakang, antara lain dr. Indra Sari Kusuma Harahap, Ph.D, Sp.S., Dra. Titik Muti’ah, MA., Ph.D dan Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD. Sebelum sesi pertama dimulai, para peserta diajak terlebih dahulu untuk melakukan sedikit kegiatan energik berupa senam otak yang dipimpin oleh Ibu Sri Pudi Astuti. Ibu Pudi memimpin senam dengan semangat diiringi lagu dan gerakan yang membuat seluruh ruangan tertawa dan ikut bersemangat. Sesudah melakukan senam otak, kini para peserta siap untuk fokus mendengarkan pemaparan dari para pembicara.

Dokter Indra Sari atau yang kerap disapa dr. Iin, membawakan sesi pertama berupa penjelasan Alzheimer dari perspektif medis. Pemaparan dr. Iin  meliputi definisi dementia dan alzheimer, faktor resiko dan faktor protektif, tanda dan gejala, terapi, serta cara prevensi.  Semuanya dibawakan dengan bahasa awam yang sederhana sehingga  dapat dipahami oleh seluruh peserta.

Sesi kedua mengenai psikologi Orang Dengan Dementia (ODD) dan keluarganya yang dipaparkan oleh Dr. Titik Muti’ah. Setelah terdeteksi Alzheimber, akan terjadi banyak perubahan pada pasien, baik perubahan fungsi mental, emosi, mood, dan perilaku yang menyebabkan orang di sekitarnya kebingungan. Sehingga meskipun merasa terpukul ketika mengetahui ada anggota keluarga yang terdeteksi Alzheimer, seluruh anggota keluarga harus solid dan kompak dalam merawatnya. Dr. Titik juga menekankan pentingnya peranan caregiver dalam mendampingi pasien. Bahkan caregiver juga dapat dianggap sebagai hidden patient, sehingga penting pula untuk diperhatikan kesehatan fisik dan mentalnya.

Sesi ketiga dibawakan oleh Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD. Meskipun merupakan sesi terakhir, para peserta tampak bersemangat mengikuti pemaparan materi dr. Probo melalui pembawaan yang lucu, awam serta menarik. Misalnya saat dr. Probo mempraktikkan test dementia berdasarkan story test dr. Marilyn Albert, para peserta antusias menjawab pertanyaan yang diajukan. Sesi ini juga dipenuhi dengan singkatan-singkatan dan lagu-lagu yang membantu para peserta meningat materi yang disampaikan. Salah satu tips yang ditekankan dr. Probo dalam merawat otak adalah dengan membiasakan membaca, mendengarkan, menulis, dan memaparkan. Selain seminar, panitia penyelenggara juga mengajak masyarakat untuk menerapkan aktivitas fisik yang merupakan salah satu faktor protektif Dementia Alzheimer’s, yaitu melalui senam poco-poco bersama diikuti dengan jalan sehat, Minggu (23/9) di Lapangan Dengung Sleman. (Elwina/Reporter)

Berita Terbaru