Memperkuat Promotif Dan Preventif di Bidang Kesehatan

FK-UGM. Sebanyak 158 dokter baru diangkat sumpah oleh Dekan Fakultas Kedokteran UGM, hari ini 15 Agustus 2017 di gedung Grha Sabha Pramana UGM, sebanyak 64 dokter laki-laki dan 94 dokter perempuan. Dihadiri oleh orang tua, keluarga, dan tamu undangan. Prosesi pelafalan sumpah dokter berlangusng khidmat, dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran UGM diikuti oleh para dokter baru. Faranisa Kusuma Dewi berhasil meraih predikat lulusan terbaik dengan nilai IPK 3.94.

dr. Yulianto Prabowo, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada saat memberikan sesi motivasi kepada dokter baru juga menyampaikan pesannya tentang pentingnya sebuah mimpi. “Visi dan mimpi itu penting, tentu dibarengi dengan mengejar mimpi tersebut. Melalui mimpi kita akan mengejar sesuatu yang kita mimpikan”. Yulianto juga menambahkan agar jangan lupa bahagia, “sukses berawal dari bahagia bukan sebaliknya, kesuksesan berasal dari hasil kerja keras. Selalu gembira dan berpikir positif”. Faktor utama dalam kesuksesan yaitu 1.jujur, 2. disiplin, 3. gaul, 4. dukungan pasangan hidup, 5. bekerja lebih keras dari yang lain, 6. mencintai apa yang dikerjakan, 7. kepemimpinan yang baik & kuat, 8. semangat & kepribadian yang kompetitif, 9. pengelolaan kehidupan yang baik, 10. kemampuan menjual gagasan.

Yulianto juga menyampaikan bahwa karir dokter banyak sekali, tidak hanya menjadi spesialis tetapi bisa menjadi peneliti, birokrat, politisi, manajer, praktisi atau apapun yang diinginkan. “Saat ini yang kita butuhkan tidak hanya menjadi klinisi tetapi menjadi ahli kesehatan masyarakat. Jika tidak ada reorientasi pembangunan maka target di bidang kesehatan akan gagal lagi. Harus memperkuat promotif preventif, dalam UU kesehatan menyebutkan sebesar 2/3 pembiayaan kesehatan digunakan untuk promoting preventif. Sehingga yang harus kita perbuat yaitu memperkuat upaya promotif preventif,” tegas Yulianto.

“Tantangan dunia kedokteran ke depan sungguh luar biasa. Apa yang kemarin Anda pelajari di jenjang S1 sarjana maupun di tahapan profesi dalam sepuluh tahun ke depan akan berubah,” pesan Dekan Fakultas Kedokteran UGM. Sebagai alumni UGM, pada dokter baru harus selalu haus untuk belajar, haus untuk berkolaborasi, Interprofessional Education menjadi suatu keharusan. “Profesi dokter adalah profesi pengabdian, profesi rela hati yang harus selalu berpegang pada agama dan keyakinan karena dokter adalah perantara sedangkan penentu adalah Allah Yang Maha Kuasa. Apapun pilihan Anda nanti, sebagai birokrat, spesialis, dokter layanan primer, dosen, peneliti, profesional yang bekerja di NGO atau WHO, apapun yang Anda lakukan, mengutip dari doktrin Hypocrates, make a habit of two things: to help or at least to do no harm,” lanjut Prof. Ova Emilia saat berpesan pada seluruh dokter baru di hadapan keluarga. “Jadi (sebagai dokter) kita harus selalu membantu jangan sampai merugikan pasien masyarakat,” tegasnya. “Selamat memempuh perjalanan baru menjadi dokter,” lanjut beliau. (Dian/IRO)

Berita Terbaru