Manfaat Praktis Stem Cell dalam Aplikasi Klinis -CME Prof Hardean Achneck, Duke University

Yogyakarta – Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr. Sardjito terus memperkuat kapasitas dan daya dukung organisasi untuk meningkatkan capaian-capaian di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, antara lain melalui pengembangan kerja sama penelitian yang terintegrasi (translational research) dengan pusat-pusat penelitian kelas dunia. Salah satunya adalah penjajagan kerja sama dengan Duke University, yang mengemuka dalam diskusi antara Tim Bedah, Kardiovaskular, Penyakit Dalam, Patologi Klinik dan Stem Cells dengan Dr. Hardean Achneck yang menjabat Assistant Professor of Surgery di Duke University pada Jumat (19/9/2014) di Ruang Eksekutif KPTU FK UGM. Dr Achneck yang juga menjadi ilmuwan di Duke-National University of Singapore for Translational Research in Cardiovascular Diseases diharapkan bisa ikut mengembangkan jejaring internasional translational research “from bench to bedside” untuk memberikan manfaat klinis yang optimal melalui pemanfaatan somatic stem cells untuk terapi penyakit kardiovaskular.

Selain bertemu dengan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset & Sumber Daya, Wakil Dekan Bidang Akademik serta pengurus fakultas, dalam kunjungannya ke FK UGM kali ini kepakaran Dr. Hardean Achmeck dalam bidang Somatic Stem Cells juga dimanfaatkan melalui transfer ilmu pada para staf, residen dan mahasiswa dalam kuliah pakar Continuing Medical Education: Potential Therapeutic Effects of Somatic Stem Cells in Cardiovasvular Diseases (19/9) di Gedung Diklat Lantai 4 RSUP Dr Sardjito. Kuliah dihadiri lebih dari 100 peserta, dan pada saat sesi tanya jawab terlihat antusiasme peserta CME. Hal ini tidak lepas dari materi yang disampaikan oleh Dr Achneck tentang manfaat praktis stem cell dalam aplikasi klinis (translational research). Dr Achneck dengan Duke University bertekad mengaplikasikan penelitian somatic stem cells (endothelial progenitor cells/EPC) untuk terapi penyakit kardiovaskular. Seperti diketahui bahwa masalah kesehatan pada Post-MDGs 2015 adalah non-communicable diseases yaitu cardiovascular diseases, cancer, diabetes, dan chronic respiratory diseases. Sehingga dengan pemanfaatan terapi stem cells ini bisa menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kardiovaskular.

Salah satu hasil penelitian Dr Achneck adalah “EPC-coated titanium stent” yang mengembangkan terapi terbaru menggunakan stent yang dilapisi dengan EPC dengan tujuan mencegah terjadinya trombosis pada stent tersebut sehingga menyebabkan penggunaan stent menjadi lebih optimal. Sampai saat ini uji klinis terapi stem cells di Indonesia yang tercatat di clinicaltrial.gov hanya 2 uji klinis. Ppenelitian uji klinis stem cells di Indonesia tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan United States, tercatat 2673 uji klinis, China 215, Singapore 24, dan Malaysia 10. Diharapkan melalui inisiasi awal CME dan diskusi dengan Dr Achneck mampu menjadi pencetus kolaborasi uji klinis stem cell antara FK UGM/RSUP Dr. Sardjito dan Duke University. (Gunadi)

Berita Terbaru