Mahasiswa FK-KMK Kembali Meraih Medali Emas

FK-KMK UGM. Tim PKM-PE Fakultas Kedokteran, Kesehatan  Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, berhasil meraih medali emas dalam kompetisi bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 di Bali. Tim yang terdiri dari mahasiswa program studi dokter FK-KMK UGM angkatan 2017, Azzahra Asysyifa  dan Achmad Ilham Nurgina, serta mahasiswa Farmasi UGM, Andiny Agustiningtyas, di bawah bimbingan Dr. dr. Eti Nurwening Sholikhah, M.Med., M.Kes., ini berhasil meraih medali emas untuk kategori poster dan medali perunggu untuk kategori presentasi, Jumat (30/8) di Universitas Udayana Bali.

“Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea) sebagai Penghambat Metastasis Sel Kanker Payudara MCF07”, menjadi tema besar yang diusung tim mahasiswa FK-KMK UGM tersebut dan berhasil mengantarkan mereka sebagai pemenang. “Ide awalnya sebenarnya sangat sederhana, bermula dari rasa penasaran kami  terhadap konsumsi bunga telang yang seringkali diseduh untuk minuman. Dari situlah kami mulai muncul keinginan untuk menelitinya,” ungkap Asyiffa saat ditemui di FK-KMK UGM, Rabu (4/9).

Penelitian tentang khasiat bunga telang memang bukan kali pertama. Namun, Asyiffa menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan kali ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.  “Melalui kajian bunga telang terdahulu, penelitian yang dilakukan selama ini hanya berhenti pada proses penghambat pertumbuhan sel kanker. Kalau tim kami menemukan bahwa dalam kadar tertentu, bunga telang berkhasiat menghambat metastase atau penyebaran sel kanker,” imbuhnya.

Proses penelitian yang berlangsung selama kurang lebih 10 bulan ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi tim tersebut. Akan tetapi, Asyiffa mengakui bahwa tantangan tersebut justru menjadi ruang pembelajaran ilmu baru yang mungkin belum pernah diperoleh selama pendidikan.

“Harapannya penelitian ini bisa digunakan untuk obat yang dikombinasikan dengan kemoterapi yang ada. Ini kan untuk menghambat metastasis, harapannya bisa dikembangkan terus untuk menjadi obat, meskipun masih butuh penelitian panjang, karena ini baru sampai tahap uji preklinis,” pungkasnya. (Wiwin/IRO; Foto: dok.pribadi)

Berita Terbaru