Jejaring AHS: Inovasi dalam Mengintegrasikan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kesehatan

[slideshow_deploy id=’13058′]

FK-UGM. Academic Health System (AHS) berawal dari pengembangan kemitraan antara perguruan tinggi dengan berbagai penyedia layanan kesehatan yang berfokus pada penelitian, pelayanan klinis, pendidikan dan pelatihan. Oleh karenanya dirintislah Academic Health Centre, Academic Health Science System (AHSS), dan Academic Health Science Partnership yang saat ini berkembang menjadi AHS. Awal mula tujuan pembentukan AHS adalah untuk mewujudkan integrasi antara penyelenggara pendidikan kesehatan dengan rumah sakit pendidikan jejaringnya serta stakeholder yang terlibat demi terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat luas. Saat ini sudah ada tiga AHS di Indonesia yakni AHS Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada.

Pengembangan AHS diharapkan mampu meningkatkan potensi yang ada di Fakultas Kedokteran, kapasitas rumah sakit jejaring, pemanfaatan bersama sarana pelayana kesehatan,  mendukung fokus unggulan masing-masing rumah sakit, kerjasama antar profesi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui sistem rujukan, serta mengembangkan pendidikan penelitian dan pelayanan kesehatan terpadu dalam bidang pendidikan dokter/dokter gigi, pendidikan berkelanjutan dan pendidikan kesehatan lainnya secara multi profesi.

AHS di Fakultas Kedokteran UGM sejatinya sudah dimulai sejak tahun 2014. Sejak tahun itu pula AHS Fakultas Kedokteran UGM telah terdaftar menjadi anggota Association of Academic Health Center International (AAHCI). AHS, selain melibatkan pihak RSUP Dr. Sardjito, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, RS UGM, RSUD Banyumas, RSPAU Hardjolukito dan pihak dokter, juga menggandeng tenaga kesehatan lain seperti perawat, bidan, farmasi bahkan sampai dokter hewan maupun pelayanan kesehatan lain seperti lembaga penjaminan dan organisasi kesehatan.

Perkembangan AHS di Fakultas Kedokteran UGM terus berjalan dengan berbagai aktivitas yang telah dilakukan. AHS diharapkan mampu memberikan ruh akademik dengan pendidikan dan penelitian sistem pelayanan kesehatan secara terintegrasi sehingga tercipta keseimbangan akademik dengan rumah sakit. AHS telah menjadi sebuah paradigma baru yang menjanjikan masa depan pendidikan dan pelayanan kesehatan lebih baik.

Melihat pentingnya AHS untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan, maka Fakultas Kedokteran menyelenggarakan seminar internasional,”International Conference Academic Health System (AHS) Southeast ASIA Regional Meeting 2017,” pada tanggal 12-13 Januari 2017. Adapun tujuan dari seminar ini secara umum adalah untuk mengembangkan inovasi dalam mengintegrasikan layanan pendidikan, penelitian dan kesehatan dalam jejaring AHS. Secara khusus, dengan adanya seminar ini diharapkan mampu: pertama, memperkuat kualitas pendidikan kedokteran; kedua, memperkuat kualitas penelitian biomedis translasi; ketiga, memperkuat kualitas layanan klinis dan kesehatan masyarakat dan keempat, memperkuat harmonisasi professional layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Seminar yang diikuti sekitar 250 peserta dari Fakultas Kedokteran maupun institusi lain se-Indonesia ini juga dihadiri oleh President/CEO Association of Academic Health Center (AAHC), Dr. Steve Wartman, dan Dirjen DIKTI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., PhD. (Wiwin/IRO)

Materi bisa dilihat disini.

Berita Terbaru