Gubernur DIY Dukung Perluasan Riset Wolbachia

[slideshow_deploy id=’14170′]

FK-UGM. Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X mendukung perluasan riset wolbachia, untuk mengurangi beban penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Yogyakarta. Dukungan nyata dari orang nomor satu di Yogyakarta ini diwujudkan dengan mengunjungi insektarium EDP-Yogyakarta, Selasa (14/2). Didampingi oleh asisten Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, dan Ketua Dewan Riset Daerah, Gubernur juga melakukan donor darah untuk nyamuk wolbachia.

Sri Sultan HB X menyatakan puas dengan kemajuan hasil penelitian Aedes Aegypty ber-wolbachia yang telah dimulai sejak 2011 silam. Selain itu, pada awal bulan Februari 2017 lalu, pemerintah DIY dengan EDP-Yogya juga telah menyusun roadmap perencanaan perluasan teknologi wolbachia ini.

“Memang DBD sampai saat ini belum ada penangkalnya. Adanya penelitian ini menjadi satu-satunya cara untuk memandulkan nyamuk. Saat ini sudah dilakukan penyebaran nyamuk ber-wolbachia di 7 kecamatan di wilayah kota Yogyakarta. Penelitian ini memang masih terus dikembangkan dan terus diamati. Harapannya pada tahun 2022, jumlah penderita DBD minimal di DIY,” papar Sri Sultan HB X saat memberikan pernyataan pers.

Peneliti utama EDP-Yogya, yang juga Dosen Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH., PhD dalam laporannya menyatakan bahwa saat ini penelitian sedang memasuki fase ke-3 yang bertujuan untuk membuktikan dampak wolbachia pada penurunan kasus dengue. Tahap ke-3 ini rencananya akan dilakukan hingga tahun 2019. “Jika tahap ini berhasil, maka harapan kami Pemerintah Daerah bisa mengadopsinya menjadi kebijakan pemerintah mengingat DBD masih menjadi ancaman, terutama di Yogyakarta,” terangnya.

Pada bulan Januari 2017 lalu, tim peneliti sudah melakukan proses pembagian wilayah penelitian secara acak yang digelar di Balai Kota Yogyakarta untuk menentukan wilayah yang akan dititipi ember telur nyamuk Aedes Aegypty ber-wolbachia. Proses pengacakan dilakukan secara terbuka dan transparan di hadapan masyarakat serta warga dari 35 kelurahan di kota Yogyakarta dan 2 desa di Kabupaten Bantul. Adapun wilayah yang akan dititipi nyamuk tersebut di antaranya adalah kelurahan Cokrodiningratan, Gowongan, Terban, Demangan, Klitren, Ngampilan, Ngupasan, Pringgokusuman, Sosromenduran, Purwokinanti, Suryatmajan, Tegalpanggung, Baciro, Sekami, Mujamuju, Gedongkiwo, Kadipaten, Notoprajan, Patehan, Gunungketur, Pandeyan, Sorosutan, Tahunan, Wirogunan, Warungboto dan Desa Bangunharjo Bantul.

Selepas menyimak pemaparan laporan dari tim EDP-Yogya, Sri Sultan HB X melanjutkan perjalanan mengunjungi laboratorium diagnostik EDP-Yogya di gedung Radioputro lantai 2 Fakultas Kedokteran UGM. Rombongan disambut oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran UGM, dr. Yodi Mahendradhata, MSc., PhD beserta jajarannya. (Wiwin/IRO)

 

Berita Terbaru