Gagal Jantung Masih Menyebabkan Kematian Tertinggi

FK-KMK UGM. Gagal jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia maupun di Indonesia. Tatalaksana gagal jantung mulai dari pengobatan, pemasangan peralatan invasif sampai dengan transplantasi jantung dan terapi gen/sel telah dikembangkan untuk memperbaiki angka kesintasan dan kualitas hidup pasien.

Tema gagal jantung menjadi topik utama dalam acara The 3rd Jogja International Cardiovascular Topic Series (JINCARTOS) 2019: In-depth with Heart Failure, yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM pada 5-6 Oktober 2019.

“Saat ini angka harapan hidup penderita gagal jantung untuk mencapai usia 50 tahun angkanya kurang dari 40%, itupun dengan pengobatan optimal. Oleh karenanya tema Jincartos 2019 ini dipilih agar kita tahu bagaimana perkembangan pengelolaan penderita gagal jantung,” ungkap Ketua penyelenggara The 3rd JINCARTOS 2019, Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto, SpPD(K)., SpJP(K), Senin (7/10) saat ditemui di gedung Radiopoetro lantai 2 FK-KMK UGM.

Prof. Budi Yuli juga menegaskan bahwa memang tindakan pencegahan harus dilakukan, namun jika sudah gagal jantung maka penderita harus diterapi secara optimal melalui upaya penggunaan obat (medikamentaosa) atau dengan pemasangan alat bahkan bahkan sampai dengan transplantasi.

“Gagal jantung bukan berarti penderita lalu hanya didiamkan saja, prinsipnya kalau sudah terjadi jangan sampai kondisinya memburuk”, tegasnya.

Forum JINCARTOS 2019 juga menghadirkan Profesor Ganesan Karthikeyan dari AAIMS India yang memaparkan tentang penanganan gagal jantung pada gangguan fungsi sistolik dan pencegahan gagal jantung pada kasus penyakit jantung rematik. Profesor Roger Foo dari NUHS Singapura menyampaikan peran genetik pada gagal jantung dan terapi masa depan pada gagal jantung. Profesor Bambang Budi Siswanto dari FKUI Indonesia memaparkan terapi pada gagal jantung terminal yaitu LVAD dan transplantasi jantung. Dr. Siti Elkana Nauli dari POKJA Gagal Jantung PERKI mengetengahkan penangaanan gagal jantung jangka panjang. Pembicara lain dari FK-KMK UGM tampil memaparkan hasil penelitian dan praktik klinis terkini pada kasus gagal jantung.

Dalam acara seminar tahunan ini terpilih 6 abstrak terbaik dan 2 presentasi oral terbaik yang mendapatkan penghargaan. Sebagian besar pemenang berasal dari penelitian di lingkungan FK-KMK UGM dan RSUP Dr. Sardjito, serta dari para dokter di rumah sakit daerah yang antusias melakukan penelitian gagal jantung.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari dan diikuti oleh klinisi serta akademisi ini harapannya mampu meningkatkan kepedulian dan pemahaman terhadap penatalaksanaan gagal jantung. (Wiwin/IRO; ABH/Kontributor; Foto: dok.panitia)

Berita Terbaru