Doktor FK UGM Lakukan Deteksi Ekspresi Protein pada Kehamilan

FK-UGM. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM, Diah Rumekti Hadiati resmi menyandang gelar doktor dalam ujian terbuka promosi Doktor, Kamis (7/9) di ruang Auditorium Fakultas Kedokteran UGM. Disertasi tentang kajian “Perbedaan Ekspresi Protein Bcl-2 Family sebagai Regulator Aktivitas Caspase Trofoblas pada Kehamilan dengan Pre Eklamsia Berat (PEB) dibandingkan dengan Kehamilan Normotensi” berhasil mengantarkan konsultan ahli kedokteran Fetomaternal ini lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Preeklamsia masih menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal paling sering. Preeklamsia merupakan penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan proteinuria, terkadang berkembang menimbulkan gangguan multiorgan dengan berbagai gejala klinis. Angka kejadian preeklamsia di Indonesia berkisar antara 3-10 persen dari seluruh kehamilan. Sedangkan di RSUP Dr. Sardjito, angka kematian ibu karena preeeklamsia-eklamsia sebesar 34,09 persen. Bahkan menurut laporan di beberapa rumah sakit di Indonesia, preeklamsia telah menggeser perdarahan dan infeksi sebagai penyebab utama kematian ibu. Hal tersebut diungkapkan Diah Rumekti terkait latar belakang kajian penelitiannya.

Penelitian Diah Rumekti menggunakan 79 sampel plasenta dengan 38 sampel plasenta dari kehamilan dengan PEB dan 41 sampel plasenta dari kehamilan normotensi. Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan ekspresi protein proapoptosis dan protein antiapoptosis pada sel trofoblas plasenta dari kehamilan dengan preeklamsia berat dengan kehamilan normotensi ini memberikan hasil bahwa terjadi peningkatan protein proapoptosis dan penurunan ekspresi protein antiapoptosis pada pasien kehamilan dengan PEB. “Hal ini konsisten dan tidak dipengaruhi oleh paritas dan usia kehamilan subjek penelitian,” tegas lulusan Doktor ke- 297 Fakultas Kedokteran UGM dan ke-3.681 UGM ini.

“Menjadi lulusan cumlaude atau sangat memuaskan bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan, karena yang paling penting adalah kiprah selanjutnya baik sebagai praktisi kesehatan, ilmuwan maupun sebagai tenaga pendidik. Semoga segala impian terkait penelitian lanjutan di bidang ekspresi protein pada kehamilan Preeklamsia dapat terus dilanjutkan untuk memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi pengembangan ilmu dan aplikasinya pada masyarakat. Tetaplah rendah hati, teruslah berkontribusi nyata dan semoga dokter Diah dapat menjadi penyemangat serta lilin ilmu bagi kita semua”, pesan Prof. dr. Sofia Mubarika, M.Med.Sc., Ph.D, selaku promotor. (Fitria Dewi/Reporter)

Berita Terbaru